Saat matahari terbit, perlahan aku
membuka mata, sekejap tak sadar diri layaknya aku dibangkitkan dari mati,
napasku mulai berhembus lagi, jari-jariku mulai tergerak dan tersentak aku
diam.
Ku lihat jam dinding yang selalu berdetak, mengingatkanku
sudah pukul 5.30 , aq tersentak untuk mensucikan diri, setengah penatku hilang
aku tersungkur sujud pada-Mu. tak tau
apalagi yang akan kulakukan untuk beberapa menit kemudian, ku buka jendela rumahku, cayaha matahari
terpancar sulau dimataku dan ternyata dia setengah marah padaku... mungkin dia
berkata “bodoh” padaku..
Bergegaslah aku menyiapkan diriku dihari ini,,
Bersemangat aku untuk melangkah di tempat kerja, taat pada waktu ,
dan takut pada aturan.
Ditengah perjalananku dihari ini, aku dapat tertawa
membuka mulut selebar-lebarnya, aku dapat marah menutup hati dengan amat rapat
yang dapat membuat orang menjauh dariku.
Terpanggil aku untuk bersujud pada-Mu, namun aku terikat
kuat pada pekerjaanku.jam dinding kantor mengingatkanku sudah pukul 2 siang ,
dengan penatku, aku tersungkur sujud
lagi pada -Mu .Namun matahari mulai
menjauh dariku, dan dia belum selesai marah padaku,mungkin dia berkata “mahluk
apa dirimu itu?”. Namun apapun perkataan dia, aku tak dapat menatapnya.
Bergegaslah aku menyiapkan diriku di
siang ini,
Semangat aku untuk melengkah di tempat kerja, taat pada
waktu , dan takut pada aturan,
Ditengah aku sibuk dalam penatku bekerja,, kenapa waktu
terlalu cepat memanggil ku lagi...
Jam dinding kantor mengingatkanku sudah pukul 1setengah 5
sore, dan matahari semakin menjauhi aku, dan dia semakin marah padaku,, dia
berkata “naudubillahi mindzalik.....!!!!” .. aku tak dapat melawan ucapannya
karena aku tak mampu menatapnya.
Namun Aku pun
tersungkur lagi dihadapan-Mu.
Waktu terus berjalan dan matahari hilang entah kemana.
Akupun selesai dalam pekerjaanku dan bergegas pulang,,, namun terpikir
pertanyaan pada sang matahari. Dan itupun aku abaikan saja.
Ditengah pejalanaku pulang,, panggilan terdengar lagi, jam 6 petang aku pun tepat
tersungkur dan bersujud pada-Mu, namun aku tak melihat sang matahari, entah apa
yang akan dia katakan lagi padaku dihari ini .
Dan kulihat Sang bulan datang melihatku,, dia berkata akan menggantikan
matahari dimalamku ini,, “kemana sang matahari?”, bulan tak menjawab, dia hanya tersenyum padaku,,
Semakin malam aku semakin lelah ,, panggilan terdengar
lagi.. rasa engganku muncul, “nanti saja jam 10 mlam aku akan melaksanakannya”.
Namun aku pun lupa dan semakin terlelap dalam tidurku
yang lelah...
Bulan pun ikut marah padaku.. dia pergi dimalam ini dan
sang awan hitam menggantikannya,, memberikan jeritan yang tak bisa membuatku
tenang untuk tidur,,, memberikanku hembusan angin yang semakin tak bisa
membuatku tidur,,, aku MARAH dan aku tersentak terbangun, sejenak aku
diam.......... ada apa ini, terasa banyak beban dimalam ini,, sangat berat,
berat sekali bagiku,, awan hitam pun pergi dan sang bulan datang lagi, dia
menerangi ku dengan cahayanya lewat jendela, kulihat jam dinding yang tak ada
hentinya berdetak , ternyata ini jam 12.00 malam,, entah kenapa aku sadar diri
apa yang aku lakukan dihari ku ini,, “””””APA AKU INI MUSLIM YANG BENAR-BENAR
MUSLIM??””””
Aku sadar dan aku mengangis, dan akhirnya air mataku aku
hapus dengan air wudu,, aku tersungkur bersujud pada-Mu memenuhi kewajibanku
yang aku lupakan tadi,,, otakku semakin mengingatkan ku tentang hari ini,, dan
hatiku entah kenapa semakin bergetar, sakiiiit dan air mataku jatuh lagi,,
Aku tersadar aku terlalu mementingkan waktu kerjaku, dari
pada waktu solatku, aku terlalu takut dengan aturan dikantorku, dari pada di
akheratku nanti,, semakin basah sajadahku dimalam sunyi yang menyadarkanku..
hatiku memberikan jawaban atas pertanyaanku kepada matahari,, ternyata matahari
marah melihatku mensia-siakan waktuku dari pagi hingga petang, karena aku lalai
dalam kewajibanku, Allah telah memberikan matahari untuk menerangiku beribadah
disiang hari, namun aku tak bisa menghargai sang matahari,,
Dan hatiku juga memberikan jawaban atas pertanyaanku
kepada sang bulan,, dia pergi karena aku lalai dalam solatku dimalam hari,,padahal
Allah telah memberikan bulan untuk
menerangi ibadahku dimalm hari, namun aku tak bisa menghargai sang bulan,
Dan akhirnya Allah memberikanku sang kilat , awan hitam
yang tebal untuk membangunkanku dimalam itu,,
dan semua pertanyaanku terjawab dengan sajadah yang basah karena air
mataku.. “aku ini muslim , tapi aku
seperti sang kafir” .. sembah sujudku pada-Mu ya Rabb, maafkan aku untuk hari
ini dan yang lalu.. terimakasih Engkau telah memberiku matahari dan bulan , dan
sampaikanlah padanya untuk selalu menerangiku lagi hingga nyawaku dipangkal
tenggorokan.
“ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM”
“ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM”
“ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM”
Ampunilah aku ya Allah
“LAILA HAILALLAH,MUHAMMADARROSULULLAH”
Matikan lah aku dengan menyebut lafal
asmamu .
(ditulis oleh : yusuf pratama)
(ditulis oleh : yusuf pratama)
0 komentar:
Posting Komentar