JALAN PINTAS

Aku yang tak bersyukur


 Ditulis oleh: Yusuf Pratama

               Namaku Sodiq, tapi aku sadari ahlakku tak seindah namaku, .Kehidupanku kini sudah sedikit  berbeda dengan yang dulu. Adakala aku senang dan adakala aku susah. Semua itu aku jalani dengan berbagai perasaan .. kini aku telah berkeluarga, keluarga yang sederhana namun penuh dengan kasih sayang. Kemiskinan menghambat ku untuk mewujudnya keinginanku.
                Ketika kondisiku sedang sangat miskin, AKU  sangat letih menafkahi keluargaku dan dua anakku. Siapa yang tak ingin kaya.. itulah mimpi terbesarku saat itu yaitu bisa memiliki harta yang banyak sehingga anak dan istriku dapat hidup enak.. berbagai macam pekerjaan tingkat bawah telah aku jalani, ya  wajar karena aku hanya lulusan SMP. Dari pemulung, tukang sapu jalan, kuli pasar dan pembantu rumah tangga. Saat itu aku sangat meminta maaf kepada anak istriku karena aku tak bisa membuktikan kata kata manisku saat dulu sebelum aku menikahi  istriku.. aku menyesal dengan nasibku ini.  Istriku sangat setia denganku, dia yang selalu memberiku motivasi untuk tetap semangat dan bekerja keras.
                Dan beberapa bulan kemudian aku bekerja sebagai kuli bangunan yang sudah terkontrak. Disinilah aku sadar aku harus bisa memanfaatkan peluang dalam pekerjaanku. Aku bekerja keras dan Alhamdulillah kerjaku sangat bagus sehingga tak ku sangka pemilik calon perusahaan itu mengangkatku sebagai mandor di proyek tersebut , gajiku sudah naik hingga berkali lipat dari pekerjaanku sebagai kuli bangunan… kerjaku santai namun harus serius karena ini tanggung jawab yang cukup besar bagiku..
 Dan setelah 1 tahun lebih akhirnya proyek tersebut telah rampung. Dari jabatan mandor inilah aku sudah sangat cukup menghidupi keluargaku. Dan di pekerjaan yang lain akupun terpanggil sebagai mandor lagi.. bos perusahaan pun senang dengan semangat dan kerja kerasku. Hingga pada akhirnya aku diangkat bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Aku tak menyangka nasibku berubah begini. Jika di Tanya seberapa bahagianya aku??? SANGAT bahagia. Karna bagiku ini adalah perubahan terbesar dalam kehidupanku. Dari pekerjaanku inilah aku bisa membeli rumah dan sebuah sepeda motor. Anak istri sudah bisa aku nafkahi. Namun emosi kebahagiaanku tak terkontrol, aku riak, aku lupa sodakoh, aku lalai dalam solat dan aku tak lagi bersyukur.. istriku selalu mengingatkanku pada yang kuasa , tapi sama sekali tidak aku gubris.
Dan mungkin inilah teguran  Dari Allah karena aku tidak mensyukuri nikmatnya. Aku jatuh miskin karena terpaut hutang dalm bisnis kecil kecilanku.. aku menjual berbagai barang dirumahku. Aku menyesal dan merasa sangat hina dihadapan orang lain terutama anak istriku..  aku pun menyadari hidup kaya tak berarti lupa agama. Dan aku kini mensyukuri kehidupanku yang sederhana ini , karena tak semiskin aku yang dulu.. ya ALLAH ampunilah dosaku. Terimalah taubatku. Berikanlah nikmat surgamu untukku dan anak istriku.

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 

About

yusuf pratama Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger
Efek Blog